Rabu, 21 April 2010
Dear Dhie
Dhie...
Hey, ini gua lagi...
Gua sakit lagi...
Gua rapuh lagi...
seperti waktu itu lagi...
Dhie...
(terbatuk) gua sesak lagi
sesak ini mulai buat gua muak
tapi gua terjebak...
Dhie...
lo serupa wonderland
but you are never land
lo imagi gua
gua ngga berharap lo nyata
Dhie...
november 1995 itu lo pergi
15 taun gua rindukan lo
dan lo tetap di entah berantah
Dhie...
kl gua ngga salah sekitar pertengahan 1995 kita ketemu
Shit dhie..bahkan lo yang slalu indahpun gua hampir lupa
gua ngga tau dhie...padahal lo selalu indah
itu kenapa gua ngga harap lo nyata...
Dhie...
mungkin dalam nyata kini lo cuma orang kampung
berkeluarga dengan perempuan berjilbab
menjadi keluarga dengan rutinitas biasa
hidup dengan seharusnya...
Dhie...
sementara gua keluar dari realita
menurut gua yang lain gua telah serupa durjana
tapi gua merindukan sederhana
apa adanya namun please tanpa air mata
Dhie...
air mata itu tetap bersahabat
si pemurung itu selalu jadi pemarah
si kalah yang mau menang sendiri
menyadari benar bahwa memang resmi jadi pecundang
Dhie...
i miss u
Untuk Dhie...
dengan nama kampungan lo : Syaifurrohman, it was such a fantastic islamic name, should be ? but you were always be Hamdhie Hamdhanie as you original name before from your parents or i don't even know your name at all....but just missink you...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar