Rabu, 12 Januari 2011
Cinta bukan sepasang sepatu
Semakin dewasa semakin daluwarsa begitu kata perempuan menikah melihat kebebasan perempuan berusia matang yang masih melajang, maaf...terkadang memang persoalan masing masing manusia berbeda, bagi sebagian orang bisa jadi hanya masalah sepele, namun bagi sebagian orang lainnya justru menjadi masalah paling complex yang pernah ada dan ataupun sebaliknya, kita tidak pernah bisa memakai kaca mata yang sama dengan jenis mata yang berbeda,
Seperti halnya saat perempuan pekerja memakai sepatu high heels dengan ibu rumah tangga tidak bekerja memakai high heels, opini komunitas tetangga rumpi pasti akan berbeda, memandang si ibu rumah tangga yang tidak bekerja bak alien saat dia memakai gincu dan high heels waktu mau pergi bayar listrik, padahal si ibu rumah tangga tidak bekerja dan si wanita pekerja sama sama wanita, mereka bukan manusia berjakun dan berpenis dengan high heels dan gincu kan ? lantas mengapa jadi bahan pembicaraan yang semakin berkembang menjadi fitnah? apa karena yang membicarakan tidak tahu cara memakai gincu yang benar ? atau karena tidak bisa berjalan dengan memakai high heels ? atau hanya lantaran ngga ada kerjaan lain saja ?
Dan bagi perempuan lajang, menikah bukan hanya untuk bunting dan give a free pass service for sex, laundry, and food dengan down payment mas kawin dan jatah belanja pas pas an setiap hari, menikah adalah persoalan berbagi, berencana, visi, misi, dari stop kontak sampai ganti bohlam, kata pengguna aksesori ala arabian itu sakinah, warohmah, dan mawahdah, a.k.a kejujuran, kasih sayang, dan tanggung jawab, it's all about consequences dude !
Sementara cinta, cinta bukan sepasang sepatu, bagi kami (para perempuan) sepasang sepatu adalah hal yang selalu di inginkan kendati kami terkadang tidak terlalu membutuhkannya (hal ini hanya terjadi pada perempuan dengan jatah belanja lebih dari suami dan perempuan yang berpenghasilan pribadi, maaf untuk kategori yang tidak tersebut) Karena perempuan gemar membeli walau pada akhirnya bukan menitik beratkan pada fungsi melainkan hanya koleksi pribadi, dan cinta...akankah seperti itu saja ? yang penting aku menginginkannya, berfungsi atau tidak, yang penting ada !
Cinta, bagi perempuan bukan sebuah hubungan yang mempermudah akses mendapatkan sex, karena maaf pria, perempuan lebih mudah mendapatkan sex dari pria sesuai pilihan tanpa memerlukan banyak pengorbanan ketimbang kalian para pria, maka sex bukanlah sebuah alasan untuk mendapatkan cinta dan menjalin sebuah hubungan, sebuah hubungan bagi perempuan adalah berbagi, komunikasi, dan sebuah konsekwensi, sekali lagi bukan free pass untuk mendapatkan free sex, laundry and food, yang bahkan sebagian besar pria jadikan alasan menikahi perempuan, what a poor ladies who accept those things ! Thanks God i was daluwarsa in this case daripada menjadi free pass alasan klise para pria menikahi perempuan, i'm too fabulous for those miserable guys.
Berfungsi atau tidak atau yang penting ada saja, lantas tidak bisa di ajak berbagi, di ajak berfikir, hanya untuk menjadi menyenangkan saja ? that will no longer fun anymore saat semua hal harus aku kerjakan sendiri, dan dia, dia atau dia, not even care, help or just fuckin understand saat tanduk dan taringku harus tumbuh karena kehabisan energy berfikir dan bekerja sendiri, dan the worst think he will act like there's nothings wrong when he has to complain just because i'm not on the mood and easy to be angry, shall i tell you these sir ? " I WAS FUCKIN TIRED THINKING ON MY OWN AND DID IT BY MY SELF, WHILE LOOK WHAT YOU'VE DONE ? JUST FUCKIN COMPLAINNING GEEZ...!!!!" itu yang membuat saya berfikir lagi untuk menikah, do i have to drowning on a new fuckin trouble for a stupid rubbish like this ? i wish i could negotiate with God if its my destiny...
Dan cinta bagiku haruslah sesuatu yang realistis, masuk akal, menyenangkan, toleran, mengerti, paham, mencoba, mengimbangi dan mensyukuri segala fasitilitas takdir yang sebisa mungkin di siasati agar berfungsi dan mensupport hubungan yang bertanggung jawab dan konsekwen, bukan hanya tentang permintaan orang tua, opini publik, atau fuckin rubbish reason like free pass for free sex, laundry and food, no way man !
AKU INGIN LAKI LAKI YANG BERFUNGSI !
Petitenget, Bali 5.46 PM 12.01.2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar