Kamis, 27 Mei 2010

Menjadi sempurna for the next game...


Lucky i'm in love with my best friend...dan senandung itupun berdengung di hatiku, akupun tersenyum sendiri mengingat telah berapa kali aku menyenandungkannya untuk laki laki yang berbeda, dulu itu siasat...bila aku menyukai laki laki lucu yang tiba tiba kulihat di lingkungan sekitar ku, aku akan menjadikannya obsesi baru, bila kebetulan dia bersinggungan dengan duniaku maka aku akan menjadikannya seorang teman dan akhirnya sahabat...agar aku bisa lebih intens mengenalnya, mengetahui dan menganalisa pribadi nya dan apa saja yang dia suka dan dia tidak suka, sampai akhirnya seringkali ketertarikanku pada laki laki itu berangsur memudar seiring berjalannya persahabatan kami, yah aku suka bersahabat, berteman kental, walau seringkali aku juga dibuat kecewa oleh mereka...it's a part of life then...

Dan kembali ke my best friend beloved...in loving memory...they were always there...but you know what, when we first met and get them on this inspiration that was so nice and its feel like a new wonderland in my world, dan aku menyukai moment seperti itu karena yah..it makes my world better...siapa sih yang ngga merasakan indah saat jatuh cinta, walau apapun alasannya, entah sekedar melarikan diri dari kenyataan yang tak bersahabat atau hendak sekedar menghela nafas di tengah penat hidup di bawah tekanan, apapun alasannya, itu bukan sekedar pelampiasan, sama halnya seperti melukis, photography, belanja,buat ku itu adalah a part of my wonderland yang ku cipta demi untuk membuat hidupku lebih berwarna and i did it...i feels like i don't need to stay on the skema yang sudah ada, yang mesti di ikuti kalau mau aman...tentunya aku ingin realitaku lurus lurus saja...dan hal seperti ini bagiku merupakan sebuah penyimpangan yang menyenangkan...seperti break sejenak...beresiko...tapi itu begitu aku...dan begitu bisa kunikmati...

Dan yah kendati pada akhirnya aku akan menemukan fakta dia hanya seorang laki laki norak berselera rendah atau laki laki banyak bicara yang tidak berhati hati pada setiap pernyataannya sehingga tidak pernah terealisasi apa yang selalu diucapkannya atau lebih singkatnya pengumbar omong kosong, tapi berada di situasi menyukainya dan bergetar setiap kali di dekatnya itu adalah sensasi di luar wajah yang kadang tidak terlalu menarik atau gaya yang bahkan ngga nyentrik, segala sesuatu yang berbentuk fisik tak pernah lebih baik dari yang lainnya, itu kenapa aku tidak pernah tertarik dengan kemasan, aku lebih mudah tertarik saat aku telah sejam dua jam memperhatikan sikap seseorang yang dalam hal ini akan menjadi my next wonderland, dan yah...memperhatikannya dan setiap perubahannya adalah tontonan menarik, setiap episodenya akan merubah pandanganku terhadap dia, let say...hari ini dia terlihat sempurna saat dia bicara tentang pekerjaannya ditambah style berpakaiannya saat bekerja begitu terlihat matching dan professional, atau kaos polo nya yang seharga 500.000 rupiah itu pun terlihat lebih matching dengan materi pembicaraannya hari ini...dan aku akan memberi 5 bintang untuk moodku seharian itu bersamanya, lalu hari berikutnya dia akan membicarakan tentang SPG salah satu produk celana jeans seharga 70ribuan yang notabene di gandrungi costumer di kelas mbak mbak buruh pabrik, maka aku akan memberinya 1 bintang untuk selera rendahnya...dan hari hari berikutnya apapun yang dia bicarakan atau sikap yang dia tunjukan akan membubuhkan rate sendiri untuk performance nya setiap hari, itu kenapa aku bilang...aku gemar memperhatikan setiap perubahannya...bukan perhatian selayaknya kasih sayang...tapi menimbang nimbang apakah aku akan tetap menggemarinya atau tidak...itu kuis, baby...! and i love this game...

Dan yah bagiku ini seperti belanja, aku akan meminta saran, memperhatikan, bila sempat mencobanya, pas atau tidak “ukurannya” maaf this one is out of the record…whatever..aku hanya mencoba menyamakannya serupa belanja, dan hal hal lain yang perlu kupertimbangkan sebelum akhirnya aku membeli untuk dapat memilikinya…ini seperti transaksi bagiku..deal or no deal…dan tentunya untuk menjadikannya sebuah transaksi aku benar benar perlu menimbang lebih dalam dan bertanya pada hatiku, perlukah dia ? bila “dia” mulai sangat merepotkan dan malah menjadi hal yang ngga penting maaf baby…saatnya kau di coret dari list dan akupun akan menaruhnya di list diskualifikasi ku…alias ilfeel…seperti yang terjadi setahun yang lalu, aku benar benar menghabiskan banyak energy dan materi untuk pembuktian itu, dan hanya dalam 1 bulan saja ia sudah benar benar kurasa tak berguna dan akhirnya ku kembalikan pada habitatnya…ini seperti membeli hewan liar…cause sorry baby…I always feels like you were so wild and not easy…that was you gentleman…jangan salahkan para perempuan yang melihat kalian bak hewan liar, cause you are !

So untuk menjadikannya sempurna, terkadang 5 tahunpun terasa kurang, yah…kurang ganteng kek, kurang usaha kek, whatever…its always unperfect…karena perempuan jaman sekarang sudah lebih selektif dengan pilihannya karena mereka tahu konsekwensiannya, perempuan bukan lagi penunggu laki laki tidak waras dengan banyak uang yang berfikir untuk banyak kawin, perempuan jaman sekarang bukan lagi pendukung polygamy, well you must start to becarefull gentleman karena emansipasi sudah merambah ke polyandry…saat ini perempuan anti polygamy bukan lantaran memihak monogamy, tapi karena mereka mau polyandry…lihat saja…seorang perempuan yang baru bercerai sekarang ini akan lebih dulu kawin lagi ketimbang mantan suaminya, dalam banyak hal laki laki sudah sering ketinggalan, dan sorry baby…khususnya untuk para laki laki pemburu istri solehah yang mau di polygamy dan mengamini saat sosialisasinya dibatasi suami ngga tau diri, hendaknya mulai berfikir karena stock perempuan semacam itu kini hanya berada di kisaran usia 45tahuan ke atas…mereka yang masih samar samar mengenal cerita tentang R.A Kartini…dan perempuan sekarang, kebanyakan lebih memilih jadi artis atau pegawai pabrik untuk bisa menentukan pilihannya sendiri tanpa harus berada dalam skema ortodok yang dipaksa jadi tradisi dan bahkan kodrat-that was the biggest joke when gentleman using kodrat untuk pembenaran ke egoisan mereka- dan yah saya tertawa sejadi jadinya waktu seorang laki laki yang terlihat menggunakan dengan sangat lengkap atribut ibadahnya berkata tentang”kodratnya perempuan itu memasak dan mengurus suami di rumah, ngga perlu kemana mana, bahkan disaat bapaknya sekaratpun kalau belum dapat izin suami dia tidak boleh pergi menengok bapaknya” geez…saya bergidik mendengarnya, sayapun memeluk keyakinan serupa dengannya tapi saya tidak akan membuat pemeluk keyakinan lain beranggapan bahwa keyakinan saya begitu extreme dengan membuat pernyataan itu, ngga heran bila banyak buku yang saya baca menganggap keyakinan saya menghancurkan budaya, karena mereka mendapatkannya dari pernyataan pernyataan tak bertanggungjawab seperti itu…come on…kodrat is perbedaan antara vagina dan penis, melahirkan serta menyusui, dan memproduksi sperma, memasak…it’s a biggest joke to be a kodrat, bagaimana dengan para chef dunia yang sebagian besar laki laki apakah mereka melanggar kodrat ? dan apakah dalam pernyataan nya yang seringkali mengkambinghitamkan keyakinan dalam hal ini tentang pembatasan sosialisasi perempuan, pernahkah si pembuat pernyataan itu berfikir, Tuhan selalu menyimpan misteri dalam memberi takdir dan rezeki, lalu bagaimana bila si pria di takdirkan bangkrut, dipecat, cacat, atau apapun yang membuatnya tidak sanggup menafkahi, bila si perempuan di batasi sosialisasinya sehingga kemungkinan menyelamatkan ekonomi keluarga terhapus karena pembatasan tsb, lalu si pembuat pernyataan sial dangkalan itu akan menganggap takdir bila mereka harus mengemis ? bukankah itu pemahaman yang bahkan anak TKpun enggan memahaminya ? come on…gentleman…standard edukasi sudah meningkat di jaman ini…open your mind…betah tinggal di lubang kakus ?

Dan pemahaman seperti itulah yang terus menghantuiku dalam permainan ini, awalnya ini memang sebuah permainan, fling flirting apapun namanya…tapi pada akhirnya aku harus mendapatkan pemenang, dan mencari pemenang dalam bayang bayang pemahaman jahiliyah yang masih dilestarikan macam begitu…lagi lagi aku bergidik…walau si calon pemenangnya lebih beradab dan membuka fikirannya, tapi bagaimana bila orang tua dan keluarga nya masih betah hidup di lubang kakus dengan pemahaman feodal dinosaurus macam begitu ? pada akhirnya dengan alas an menghargai orang tua, berbakti pada orang tua, lama lama aku harus menyimpang dari idealisku dan ikut ikutan dalam skema sekumpulan orang orang gila ? oohhh…kini permainan favoriteku itupun lagi lagi ngga bisa jadi top rate karena aku terus bergidik bila harus masuk mesin waktu dan kembali jadi makhluk di jaman es…tidaaaaaaakkkk…aku harus membangun wonderland baru…apa lagi yah yang bisa kujadikan playground…? Dan kedua tandukpun tumbuh di kepala dengan seringai taring yang mulai timbul di sela tawa ala mak lampir kesiangan…bring me to the next game…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar