Selasa, 21 September 2010
Why man don't like a commitment or at least ready with the commitment ?
Can you answer the question, gentlemans ? why did you hate that word so much ? "a commitment" dengan berdalih ngga siap, saya ini orang bebas, saya lebih mengenal diri saya sendiri, atau saya laki laki dan saya tidak suka aturan, sejak kapan commitment menjadi sebuah aturan yang harus di langgar ? well hey ! ini tentang konsekwensi, tanggung jawab !
Seperti hal nya setiap laki laki ingin diperhatikan dari mulai sepatu sampai topi, dari ujung kaki sampai ujung rambut, dari cuciannya, sarapan paginya, makan siangnya, makan malamnya, kaos kakinya, handuk, bahkan kebutuhan sex nya, lalu apa yang mereka berikan untuk mendapatkan semua itu ? hanya uang ? come on...di jaman ini wanita sudah cukup mendominasi dalam hal itu, kendati wanita tidak berada satu kantor atau di sektor yang sama dengan lelaki, lihat berapa banyak ibu ibu rumah tangga yang berhasil membuka usaha dan cenderung lebih maju dari hasil tabungan uang belanjanya sehari hari, uang tidak bisa membeli segalanya saat ini...paling tidak semua masih bisa dibayar dengan kartu, i'm joking !
But gentleman, listen ! bila ketakutan kalian adalah saat mendengar "kapan kamu mau nikahin aku ?" atau "nanti malam main ke rumah yah, ayah ibuku mau bicara sama kamu" atau saat mendapati pasangan anda membuka situs baju pengantin, tujuan bulan madu, atau mulai menghitung biaya pernikahan, so what ? that's not the end of the story !
Ini bukan hanya masalah hati, saat menjelang hari pernikahan anda akan sibuk mencari kembali cinta pertama anda, atau meniduri teman wanita anda yang berkepribadian unik sehingga memberi perbandingan terhadap calon pasangan anda yang baru anda sadari ternyata membosankan, ooo man...what's on your mind ? ini tentang keputusan besar, tentang apakah anda memilih hidup dengan konsekwensi dan melengkapinya dengan cinta, bertanggung jawab pada dunia, bukan memanjakan peraturan masyarakat yang dibuat untuk bahan gosip semata, ini tentang me, my self and i ! am i ready to have a commitment ? membuat games online jadi urutan ke 13, merubah dugem jadi kegiatan yang membosankan, mulai membaca buku panduan orang tua dan anak, menjadikan anak project masa depan dan mereportnya pada Tuhan, mengukur kesabaran dan kadar cinta pada pasangan jiwa, memanage penghasilan menjadi tujuan finansial yang pasti dan menjadikan rumah adalah tujuan pertama sebelum kantor, cafe, diskotik, objek wisata, tujuan touring, bengkel, dan atau tempat berbelanja, begitu juga dengan wanita, come on...wanita sudah berkonsekwensi sejak hubungan percintaan mulai terasa serius, kami para wanita selangkah lebih maju dari kalian, game boys !
There's always be a boy inside a man, bahkan setelah menikah dan punya anakpun para lelaki masih tak punya aturan, sehingga saat anaknya merengek ketika para lelaki baru sampai rumah setelah lelah bekerja, dengan santainya para lelaki akan mengikuti peraturan anaknya dengan mengiyakan proposal mereka yang sukses menghilangkan wibawa sang ayah sendiri di depan anak anaknya, karena bila hal itu terjadi pada ibu, ibu akan memasang wajah antagonis seperti di sinteron sinetron dan mulai bersuara kencang untuk menandakan kedisiplinan,
8 jam bekerja mencari nafkah untuk para lelaki bukan bandingan pekerjaan istri yang merangkap sebagai ibu dengan jadwal Mc.Donnalds 24/7 setiap harinya, belum lagi jabatan yang di embannya termasuk baby sitter, laundry service, cleanner, chef, guru les private, purchasing, mediator dan konsultan, accounting, guru ngaji, transporter, nanny, public relation, dealing maker, sampai pelacur untuk memberikan service variatif dan tetap hot bagi sang suami, apa lagi yang kurang di bandingkan dengan bekerja mencari nafkah selama 8 jam saja sehari, 8 hours working or with overtime adalah nama tengah saya, gentleman...i was there !
Dan komitmen saat ini masih hal tabu dan di diskriminasi oleh para pria, tapi mengapa ? tak ada satupun pria yang benar benar ingin menikah, itu mengapa bahkan setelah menikah mereka masih berlagak seperti bujangan dan bahkan diantaranya masih mengaku bujangan dan melepas cincin kawinnya, ayo...ngaku saja !
1.28 PM, Bali 22 september 2010
Dibuat saat saya merasa kehabisan akal
untuk membentuk pasangan saya menjadi a whole package !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar