Minggu, 03 April 2011
aku dan aku lalu aku kemudian aku
Istri dibunuh suaminya sendiri karena terbakar cemburu, anak bunuh ayahnya sendiri karena tak suka perlakuan ayahnya yang dianggap tak adil, lantas apa yang mesti aku lakukan saat dunia tak adil padaku ? saat aku cemburu akan dunia yang terlalu indah untuk semua orang namun tidak untukku ? aku hanya diberi kesempatan untuk bertahan hidup dan tahu diri, harus aku yang sadar diri, hufft, seakan darahku mendidih dan otakku mulai meleleh, semua persendianku remuk redam, memendam hasrat untuk mencongkel keluar kedua bola mata yang kerap memelototiku, memangkas habis setiap telunjuk yang menunjuk mukaku dan menyobek mulut mulut yang kerap kali menyalahkanku...yah seandainya aku bisa melakukannya, tentunya sekian banyak koleksi organ tubuh berceceran sudah kupajang serupa hiasan antik di rumahku, melebihi koleksi legendaris Hitler, si sakit jiwa yang brilian, kapan aku bisa menjadi dia ? brilian, huh...sakit jiwa sudah barang tentu, tapi brilian ? rasanya aku masih terlalu baik untuk menjadi brilan, buktinya saja semua masih bisa memanfaatkanku, membodohi aku, dan menggunakan aku selayaknya samsak yang bisa mereka tuding bejat agar mereka terlihat hebat, dan yang tersisa dari aku hanyalah tinggal seonggok cerita usang, hasil karya cinta semu sepasang manusia yang kehilangan indetitasnya, laki laki sok kaya berhidung besar keturunan arab betawi yang butuh pengakuan akan keberhasilannya dan seorang perempuan temperamental bermata coklat yang nyaris mirip aku, yah ibu dan bapakku... maaf...aku harus mengatakan begitu tentang kalian...aku tahu kalian berusaha keras menjadikan semua hasil karya kalian indah dipandang masa, tapi tidak aku, aku yang satu ini mungkin lebih radical dari yang lainnya, aku yang ini kehilangan jati diri, aku yang satu ini hanya sebuah karya usang yang compang camping, aku yang ini hanya kehilangan jejaknya sendiri...
Dan aku, hingga aku menulis cerita ini, aku masih kehilangan akal sehatku, menyusupi sebuah pertanyaan yang tak pernah terjawab, aku...dan aku...lagi lagi aku...kemudian aku dan aku tinggalah aku yang tak tahu apa apa tentang diriku sendiri, aku mencibir sekarang saat seorang perempuan yang mengaku sahabat meneriakan bahwa dia tahu aku, bahkan hingga kini aku sendiripun tak tahu aku ini apa ? sekumpulan organ tubuh berupa empedu, lambung, hati bila masih ada, otak bila masih berfungsi dan organ organ lainnya yang aku saja belum tentu tahu benar apa fungsinya..fuih...aku benar benar tak mengenali diriku sendiri...Tuhan, Ibu, Bapak...apa sebenarnya misi kalian menciptakan aku...hidupku tak terlalu menyenangkan...hidupku dimulai dari hal yang semua orang tak inginkan, seperti ungkapan yang paling sering kubunyikan, ngga ada yang istimewa jauh dari sempurna.
Jam mulai berdetak cepat menuju hari berikutnya, aku masih mengetik huruf huruf yang terangkai tak jelas juntrungannya...entah ada misi apa lagi esok hari ? aku bahkan menulis di tempat yang belum mengenalku sama sekali, tik tok tik tok, itu bukan suara detik jam, itu suara detakan nadiku sendiri berlomba dengan suara jariku yang loncat sana loncat sini, sama seperti otakku yang lagi lari entah kemana...aku menghela nafas seakan ini nafas terberat yang sudah lelah berhembus, entah berapa hembusan lagi tersisa hingga detik ini...malaikat masih memegang kontrak hidupku kan ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar