Jumat, 22 April 2011

Laskar kutang dan celana dalam


Mereka bukan perawan

Mereka hanya ingin menjadi hartawan

Mereka ingin pergi jalan jalan

Namun apa daya hanya mampu bermodal daleman



Di mata lelaki mereka adalah korban

Di mata perempuan mereka hanya membuat pilihan

Karena aku perempuan, dengan segala keterbatasan

Namun aku tak membuat profesi itu sebagai pilihan

Lantas mengapa mereka membuat itu jadi pilihan ?

Karena ketebatasan ? cuih ! itu terlalu klise untuk dijadikan alasan !



Mereka perempuan bukan perawan

Mereka pemenang aktris terbaik pilihan hidung belang yang suka jajan

Mereka sutradara terbaik untuk cerita kategori mengais belas kasihan

Mereka pemilih kambing hitam terbaik saat keberadaannya di kaitkan dengan penggunanya yang sama edan !

Mereka selalu teriak mereka adalah korban, korban para lelaki munafik yang bak pengguna kecanduan

Lantas bila mereka memang korban, mengapa tidak berlari ? mengapa bukan sembunyi ? mengapa malah bertahan ?

Apakah karena germo germo mereka memiliki tukang pukul hingga ribuan ?

Apakah karena mereka bak budak belian atau tahanan ?

Lalu bagaimana dengan mereka yang di jalanan ?



Klise sudah cerita usangmu perempuan !

Di depan lelaki kau selalu mendongeng tentang penyesalan

Di depan perempuan, kau hancurkan kepercayaan

Kau nodai pernikahan, kau porak porandakan sebuah hubungan



Di depan lelaki kau bagai anjing manis makan nasi pakai piring

Di depan perempuan kau selayaknya iblis bengis makan piring pakai nasi

Apakah kau lupa sesama perempuan hafal benar cara mu akting

Karena sesama perempuan sama sama hafal bagaimana kau bermanipulasi



Karena itu kau hanya menjadi korban di depan lelaki

Karena kau tahu benar sesama perempuan akan membaca intrikmu bak kelakuannya sendiri



Lelaki yang terlalu naif terlalu bodoh atau terlalu tidak tahu diri

Hanya hidup dengan memanjakan nafsu birahi

Mencari pembenaran bahwa nafsu lelaki membuat tidak bisa menahan diri

Rela menggunakan alasan agama hanya untuk berpolygami



Perempuan sialan, perempuan bodoh atau perempuan tidak tahu diri

Mencari pembenaran atas pilihan edan, demi untuk jajan bak jutawan

Demi untuk pergi jalan jalan, demi untuk sekantung belanjaan

Demi untuk membeli kekuatan, demi untuk bisa membayar preman

Demi untuk operasi silikon di balik kutang seharga satu jutaan

Demi untuk di eluk elukan dan di nobatkan sebagai hartawan



Dan mereka memilih menjadi sukarelawan kantung menyan para lelaki sialan

Sukarelawan...alias SUKA RELA dan tidak melaWAN selama ada uang dari tuan...

Apakah mereka masih menjadi korban ?

Bernyanyi tentang penyesalan dengan tembang andalan tidak ada pilihan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar