Selasa, 10 Agustus 2010
Belajar Ikhlas
Terdorong dari berbagai kekecewaan yang saya hadapi, saatnya saya mulai sadar, ini ujian tengah semester tentang ikhlas, Alloh telah mulai mempercayai saya untuk mempelajari nya di pertengahan usia saya yang mulai lewat seperempat abad ini, saya begitu di nodai banyak kekecewaan oleh orang orang yang saya pikir telah tepat saya jadikan tempat untuk berbagi rezeki saya, tempat untuk berbagi segalanya, ternyata saya salah sasaran, tapi ini justru membawa saya ke pembelajaran berikutnya.
Gaya hidup dan cara berfikir terkadang memaksakan kehendaknya untuk di anggap benar dan lebih baik dari yang lainnya, saya sampai terlampau sarkatis, saya menghujat segala bentuk syair syair penyebar agama yang seharusnya saya bisa terima di bagian yang "tanpa intrik"nya, dalam hal ini, kepentingan individual dan benefit mereka hendaknya saya perlu singkirkan dan lebih memfilter syair syair mereka yang lain yang masih sejalan dengan keyakinan saya, yang mengembangkan pengetahuan saya tentang semua yang perlu saya jalankan selama di dunia, itu saja sebenarnya, dan inti dari semua ini adalah ikhlas...
Yah sebuah ke ikhlasan memang terkadang perlu dibayar mahal, dengan berpeluh keringat dan hujatan syetan, pelan pelan saya merangkak kembali ke jalan Alloh, saya percaya itu, Alloh tidak menciptakan saya dalam kegelapan dengan menjadikan saya fans hujatan bahasa syaitan, ini hanya cara Alloh membuka kembali jalan untuk saya lebih ikhlas kembali padaNya...
Keyakinan saya beragama, dan memuja kepercayaan menjadi modal saya yang tetap mengingatkan saya untuk kembali padaNya saat saya telah begitu menyimpang dari sebelumnya, modal kepercayaan saya yang kental dan tak tergoyahkan oleh bentuk hasutan apapun Alhamdulillah tetap tercengkram kuat meski raga senantiasa menyenandungkan bait bait syetan, bergaul dengan paham syetan, dan menggemari hujatan hujatan syetan, namun yah... semua itu jugalah yang akhirnya membuat saya kembali berfikir bahwa penyelewengan langkah saya telah terlampau jauh...saatnya saya kembali.
Saya tahu Alloh tak pernah menganggap terlambat kapanpun umatnya ingin bertobat, Alloh mungkin membuka jalan untuk saya memilih dan saya telah memilih jalan yang salah, jalan syetan...yang notabene memang selalu lebih menggiurkan, gaya hidup, penyelewengan ideologi, tapi maaf pak ustadz yang ceramah di kawinan teman saya malam minggu kemarin, saya tetap tidak bisa mengamini saat anda mengibaratkan sakinah adalah seumpama ayam di potong lehernya dan saat ayam itu benar benar mati itulah sakinah, dalam hal ini saya lebih menghendaki perumpamaan yang lebih indah tentang sakinah untuk bisa saya pahami...dan yah terkadang cara penyampaian macam begitu yang membuat saya enggan mendengarkan syair syair yang seharusnya indah dan bersumber dari falsafah Rasulullah SAW.
Saya baru menyadari, selama ini saya mencari pembenaran di kelompok yang salah, kelompok picisan yang menganggap kebanggaan diri adalah segalanya, seandainya kemarin saya sisihkan uang yang saya bagi dengan mereka untuk anak yatim dan terlantar Insya Alloh akan lebih berguna dan rasanya tak akan sesakit ini...tapi Alhamdulillah...ini membuat saya semakin percaya pada Alloh SWT, praduga akan pendapat yang nyaris menjadikan saya syirik, kebiasaan sehari hari kafir yang mulai mencari pembenaran, Naudzubillahimindzalik...saya benar benar menyimpang terlalu jauh...saya benar benar perlu berdzikir kembali untuk mensucikan segala penyimpangan yang hinggap dari kelompok syaitan itu...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar