Selasa, 10 Agustus 2010

Saya menyediakan bahu untuk kamu menangis, lantas kamu ?



Saya menyediakan bahu untuk kamu menangis namun apa yang kamu lakukan saat saya menangis, kamu beri saya kertas tissue yang kamu basahi dengan racun tikus, terima kasih kawan, that was so sweet bout ouch ! also hurt.

Satu hal yang saya lupa setiap kali saya merasa benar, yaitu perasaan orang !, dan saya melontarkan pertanyaan itu padanya, namun dia tak bergeming, dia tetap merasa dia yang terbaik dari segalanya, malah akting berikutnya dia buat mengiba iba dia mengalah kali ini asal saya bahagia katanya, sakit kah dia ?

Saya mulai rancu sebenernya saya yang sakit jiwa atau dia yang terlalu baik hati ? namun mengapa sebuah kebaikan terasa seperti sebuah pengkhianatan ? dan sudah berlangsung berapa lamakah itu ? dan dia akan menjawab lagi, akan lebih baik bila dibicarakan langsung bukan di jelek jelekan...jelek jelekan ? bukankah itu artinya saya menyatakan sebuah hal yang baik terlihat buruk ? Tuhan saya semakin mumet dibuatnya bukankan selama ini saya tetap terlihat bejat sehingga dia terlihat hebat ? kenapa dia merasa saya menjelek jelekan dia ? bukankah saya menulis sebuah kenyataan ? atau dia tidak sadar ? apakah menurut dia perbuatan-perbuatan yang saya cantumkan itu perilaku malaikat ?

kini saya berfikir tentang kebejatan saya...mencantumkan perbuatannya...itu adalah kebejatan saya, sementara yang saya cantumkan kemarin...mungkin menurutnya prilaku malaikat, yang buat saya makin bingung, waktu dia bilang "sebaiknya dibicarakan" lantas apa yang diperbuatnya kemarin ? menurut saya itu sama sekali bukan bentuk "dibicarakan", menganggap tidak ada yang salah dengan dirinya dan menempatkan saya di posisi si bejat lagi, lantas apa yang perlu dibicarakan bila hasilnya masih tetap begitu "saya si bejat-dia si hebat" membicarakan agar dia mendapat pengakuan ? maaf, rasanya saya sudah kehabisan energy dan waktu untuk hal "selamatkan image" macam begitu, saya lebih sibuk menyelamatkan hidup saya ketimbang membantunya menyelamatkan image dia ? berapa kali saya melakukannya ? menyelamatkan image nya ? membantunya membuat opini publik bahwa saya bejat dia hebat ? saya lelah...sumpah !

Saya menghela nafas panjang dan berat saat menuliskan ini, seorang teman baru saja memberi ide untuk saya mendapatkan a new circle of friend, i'm not looking for predators anymore, dari yang tidak tahu terima kasih, sampai si perampas yang selalu merasa semua orang sirik padanya, dan the drama queen, geez...its not easy for me, really...

Dan teman lain memberi inpirasi lebih baik jadi demang saja, kita export lagi semua hasil bumi indonesia lalu meraup keuntungan untuk diri sendiri, itu lebih baik, sekalian jadi pembantai, bantai semua orang di Indonesia dan membuka lahan baru untuk manusia manusia baru...

Satu kesimpulan, semua seakan berlomba lomba menyelamatkan diri, itu bedanya manusia dan binatang, saat binatang terancam jiwanya, ia akan berlari sekencang kencangnya menyelamatkan diri, tapi bila manusia terancam jiwanya sebelum dia lari sekencang kencangnya untuk menyelamatkan diri dia akan mendorong orang disebelahnya untuk dijadikan tumbal terlebih dahulu biar dia bisa lebih cepat lari dan lebih jauh...

Tidak ada etika sama sekali...membuat orang terlihat bejat biar jadi si hebat, sementara yang lainnya tidak bisa mengerti apa arti kata sirik, selalu bilang semua orang sirik padanya, ini yang perlu ditegaskan "sirik adalah saat kamu mendapatkan apa yang orang tidak bisa dapatkan, tapi saat kamu merampas yang orang sudah dapatkan, semua orang tau kamu cuma seonggok maling pecundang"


Dedicated to all predators with the whole shit !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar