Jumat, 06 November 2009

Freaky statement and drama Part 1


Freaky Statement : Love is Love, Sex is Sex Part 1
Senja mulai merenta begitu pula hidup gua, hanya sebuah catatan kecil tentang kehidupan yang ingin gua tulis hari ini, ada beberapa hal menarik yang buat gua freak dan cukup bikin penasaran beberapa minggu ini, Tak ayal selayaknya mata gua ngga bisa jelas melihat indah bulan yang mencumbui bintang malam itu, warna warni gliter lampu LED sampai spotlight kian semarak menari lincah di lekuk tubuh pencari nafkah di malam hari dengan polesan baju minim dan liuk liuk nakal andalannya, malam yg biasa pekat dan sederhana dengan musik jangkrik, dan cumbuan yang biasanya dilakukan bintang dan bulan kala gua menatapnya di depan kamar kost di seperempat ujung pulau ini, kali ini gua nikmati dengan hiruk pikuk pasangan manusia bercumbu di jalan sempit tak jauh dari bandara international negeri ironis ini yang menyatukan adat ketimuran dan paham kebaratan, bahkan mata gua terbelalak saat Sarah Azhari dua kali lewat depan mata bersama pasangan yang berbeda, salah satu nya menurut seorang teman adalah bos sebuah perusahaan rekaman ternama, seandainya gua wartawan infotainment, mungkin bahan berita picisan ini akan mendulang pundi pundi yang lumayan buat nambahin DP motor matic yang gua mau ambil bulan depan, tapi sayangnya minuman yang kami bagi malam itu cukup cuma bikin gua nyengir kuda waktu sedikit bergosip melihat artis boomba itu, well..yeah..itulah malam yang mengawali Freaky statement and drama yang mau gua ceritain hari ini.Seorang teman merayakan hari ulang tahunnya yang berharga dengan air mata, dan yang paling ngga bisa di percaya seorang lelaki bertubuh tegap dengan ras yang jauh berbeda dengan ras kami kebanyakan yang notabene berlabuh di negeri ini untuk mencari nafkah, berteriak lantang di tengah jalan dan di keramaian hanya sekedar menegaskan betapa tidak tahu dirinya makhluk tegap beda ras itu saat ia meneriaki penghuni asli negeri tempat "Sampah" berkulit terang itu mencari uang untuk menghidupi hidupnya yang menyedihkan, what a freak !, dan air matapun berlinang sepanjang gua mengenal penghuni negeri yang diteriaki oleh si "sampah" itu sampai pukul 19.30 kemarin. Satu statement khas tempat asal "sampah" itupun dimuntahkan tanpa tahu malu " Sex is Sex, Love is love..." sejenak gua bisa membedakan betapa sex tidak memerlukan cinta dan cintapun tak memerlukan sex, well thats fine as long as you know where you are, tapi gua benar benar tidak bisa membayangkan binatang macam apa yang tetap menggunakan statement itu dalam lingkar suci pernikahan, "sampah" itupun dengan bangganya mengemukakan : Love untuk istrinya seorang sementara air mani nya bisa ia keluarkan di ribuan lubang vagina yang berbeda di luar sana, kali ini gua harus memilih lebih layak menjadi sampah atau binatangkah pemilik statement ini saat swinger couple, switch partner ia sign up ?

lain waktu mungkin gua bakal mencoba mengakhiri penasaran gua saat takdir berjodoh mengizinkan gua menelusuri tempat si "sampah" itu berasal dan mencari apakah cinta masih ada disana, dan apa yang membedakan cara mereka mencintai dengan cara binatang bercinta...
Part 2 : Drama Queen
Di tempat lain di sebuah gang yang lalu lalang berbagai ras manusia setiap harinya, berdiri sebuah restaurant india dengan management sederhana by penghuni negeri berumur 22 tahun, disana gua sempet nongkrong, nyanyi ngga nyambung sama petikan gitar seorang mantan vocalist yang satu ras sama gua yang kini tengah menikmati hidupnya yang mendadak biasa dari yang sebelumnya "lumayan" setidaknya buat kami, dan guapun kadang sempat juga menikmati juice hidangan restaurant kecil dengan "manager kecil" itu, and the drama is start again di suatu malamSeorang perempuan yang biasa jadi primadona mendadak merasa kehilangan semua fansnya saat gua dan my drama queen came to them, perhatian si vocalist manis yang mendadak mepet sama si drama queen, dan si manager kecil yang biasanya mepet sama sang primadona tiba tiba bilang dia jatuh cinta sama gua, sontak saja membuat sang primadona kehilangan popularitasnya

Sejenak guapun lalu mengalihkan perhatian si primadona bahwa gua ngga maksud membuatnya kehilangan popularitasnya dengan akhirnya gua menerima keagressifan salah satu lanang jalang di sekitaran mereka yang juga ngga kalah " manis " selayaknya semua makhluk berpenis yang manis manis itu di sana, gua kadang ngga habis pikir, apa sebenernya yang makhluk makhluk itu lakukan dengan tampang manis manisnya ? apakah rules nya sama dengan betina betina berpakaian minim itu ? ini mulai menarik buat gua, si lanang jalangpun semakin agressif dan gua ngga pernah berfikir itu salah satu scenario sang primadona untuk menjauhkan gua dan sang manager kecil, bilapun ternyata benar itu scenario sang primadona, maka saat si manager kecil marah melihat betapa agresifnya si lanang jalang itu sama gue berarti scenario telah berhasil, dan yah bagi gua sebagai bintang tamu, so far sang primadona senang what can i say lah, sekali waktu ngga ada salahnya mengikuti maunya, toh juga jalang yang agresif ini lucu juga, instink nakal guapun mulai tamak dibuatnya...fuih...ternyata manjadi bagian dari scenario itu sungguh menghabiskan energy, tak terbayang bagaimana rasanya berada di dalamnya setiap hari, pantas saja artis artis sinetron itu dibayar sedemikian mahal, lelahnya bukan main mengalahkan lelahnya jadi buruh pabrik yang lembur setiap hari, beradegan pura pura untuk orang yang biasa tulus kaya gue, -yeakh....hihihi sok bijak mode on- tentunya bukan hal yang mudah.Selesai dengan episode sang primadona merebut cintanya kembali, kini gua harus berhadapan sama si manager kecil yang marah marah, waktu dia menyadari scenario itu, dan disaat yang bersamaan egois si drama queen yang pengen mojok sama si vocalist manispun bikin si manager kecil meradang karena ulah si drama queen dan si vocalist manis yang ninggalin kita tanpa confirmasi, saat itu si primadonapun menikmati akhir cerita entah dimana...di saat seperti ini walaupun badan udah capek dan mata udah ngantuk sementara besok gua mesti melek realita lagi, spontan saja hanya bisa bersimpati dan berusaha menenangkan sang manager kecil dengan sedikit pelukan dan mengajak anggota yang tersisa untuk menemaninya-meski si jalang masih saja aresif di setiap kesempatan-namun ada pancaran sinar yang gua ngga pernah lupa dari kedua mata di balik kaca mata surf branded nya si manager kecil pagi itu, hopeless...dan kecewa...entah kecewa sama gue yang memutuskan terlibat di scenario sang primadona, kecewa dengan ulah si primadona yang membuat scenario, atau kecewa dengan egosentrisnya si drama queen dan si vocalist manis yang pengen mojok sampe ninggalin kta tanpa konfirmasi? nampaknya semua kekecewaan itu jadi satu disana, sayang gua bukan orang yang seharusnya ada disampingnya waktu itu, walau dia berharap begitu, Dan saking si drama queen pengen slalu tampil bijak di depan setiap makhluk berpenis itu, kejadian pagi itu tak cukup membuatnya tersadar bahwa ulahnya meninggalkan kami jelas menambah radang si manager kecil atau mungkin juga justru saking sadarnya sehingga dia malah bilang si manager kecil marah karena ulah gua bilang sama temen temen bulenya si manager kecil ttg what a beautiful job i had, biasanya gua ngga ambil pusing gaya drama nya si drama queen yang kerap kali nyari aman dan jadiin gua tumbal, tapi come on...begitukah cara lu membalas semua pengorbanan gua selama ini ? gua yang nyaris terlibat dalam aksi kriminal lu ? jadi samsak saat ortu lu capek ngeliat kelakuan lu ? dan bersedia di telantarin saat lu terlena sama lanang lanang lu ? bahkan jadi nanny buat anak lu ? dan tempat curhat orang orang di rumah lu ttg kelakuan lu yang out of controll ? jadi korban penipuan-penipuan lu ? harus ikhlas saat lu ngambil duit gua tanpa izin saat lanang lu meres lu ? harus panik dan mengorbankan realita gua saat lu bikin drama lu mau bunuh diri lah, lu pendarahan di rumah sakit lah, yang jelas jelas itu semua bohong saat gua samperin lu yang ternyata lu cuma lagi santai di rumah sambil smsin semua orang ttg drama lu ? dan masih juga kali ini lu mau jadiin gua tumbal biar lu tetep terlihat bijak di depan komunitas baru lu itu ? Dan bahkan nyalahin gua untuk semua kesalahan lu ? dan ngebalik balikin bahwa gua yang egois dan ngga pernah tulus hanya karena kali ini gua menolak terlibat jadi si tolol dalam drama drama lu seperti biasa ? Sorry, kali ini gua kroscek sama si manager kecil, dan gua dapet bukti kami masih waras, hal kecil yang lu pake buat nutupin kesalahan lu buat gua dan manager kecil is a joke, gua, manager kecil, karyawannya, dan si lanang jalang yang tau jelas kejadian pagi itu bisa bedain mana masalah kecil mana masalah besar, ngga kaya lu yang cuma memutar balikan semua fakta demi aman lu dan terciptalah sebuah drama seperti biasa, hendaknya lu bercermin lagi karena semua yang lu katakan tentang si primadona lekatnya ada dalam diri lu, itu kenapa lu dan si primadona pernah lekat bersama, karena kalian sama dan semakin kalian sadar akan kesamaan itu semakin timbul pula sense of jelaous kalian satu sama lain walau dengan cara berbeda, bagi gua kalian serupa... itu bedanya si primadona sama gua, karena gua beda sama lu sob, itu kenapa cuma gua yang masih bisa pasrah dengan drama drama lu dan masih ada disini buat nyayangin lu,Fuih...matahari semakin tinggi, jari jari gua mulai pegal, walau music music cinta masih menggema di mini note yang tengah gua pelototi dengan jajaran tuts angka dan huruf huruf yang membuat telunjuk dan beberapa jari lain gua loncat sana loncat sini, tapi otak gua masih di monumen, tempat drama itu dimulai, pelukan terakhir manager kecil semalampun masih terasa tulus, betapa indahnya dicintai...maaf drama queen, gua ngga ngajak lu party kemarin malam, mungkin itu juga yang membuat lu tambah meradang sehingga sontak menyalahkan gua dengan analisa analisa lu yang like a joke dan buat gua naik darah sampai akhinya gua kroscek sampai klarifikasi langsung sama manager kecil, tapi udahlah, bukannya gua udah biasa sama drama drama lu, tapi sayang sob, drama lu ngga cukup dramatis buat menginspirasi cerpen cerpen gua, ketulusan cinta seorang jablay yang berubah jadi manager kecil lebih menginspirasi gua saat ini...hidupnya fenomenal, dan yang lebih fenomenal adalah saat dia keluar dari rulesnya karena dia jatuh cinta ma gue, dan lagi gua masih punya PR penting yang masih bikin gua ngga abis fikir, BAB 1 - saat "sampah" itu keluarin statement " Love is Love, Sex is Sex "

otak gua pun kembali loading now, better takes a cup of coffee for the next paragraph and turn the jazzy tunes for my mood
To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar