Jumat, 06 November 2009

Missink something



Looking back into the past Theres something missink inside the head Never felt like this before It's been broken so long What a God forshaken hurt Ketika cinta membusuk dan menyalurkan bau menyengat yang bahkan menolak untuk didekat, ada kenyataan pekat yang tak kunjung menghilang di temaram malam, sesuatu yang terlupakan dan terlewatkan kian menjadi kepedihan tak terhingga, perasaan kalah dan terhempas mengukir dalam senandung nyanyian malaikat pencabut nyawa berjubah hitam yang sontak menyentak dengan mata membelalak hendak memutuskan semua urat nadiku dan mencabut sesuatu dari ujung kepalaku, menghitung setiap detakan jantung dengan paranoia yang kian melanda, sayatan pilu mengharu biru memanggil ke dasar jurang tak bertepi, membentangkan tangan di tengah jalan bebas hambatan, atau menghisap selinting daun terkutuk hingga sesenguk, meneguk air beracun hingga tersedak, mematahkan angan dalam bayang, bersekutu dengan kedzaliman, mengiyakan hasutan syetan, mendadak memuntahkan semua impian jadi makian, hilangkan segala puji pujian dari ingatan, sesuatu yang indah itu telah membuatku berdarah, parah dan tak terarah, hilang sudah semuanya, harapanpun kian menjauh, mengayuh ke ujung tepian berduri dan menusuk kembali dan mengoyak semua yang ada di dalamnya, kini aku bisa menyaksikan jantung itu remuk, hati itu hancur, otak terperas, paru paru terhempas, kelelahan melanda tak terhingga, kutukan kenistaan lancar di mantrai dengan keterpurukan, kedamaian menjauh pergi, kesucian ternodai pengkhianatan, Terbunuh oleh kejahatan merah jambu.... to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar