Sabtu, 30 Januari 2010

I dont want to waste my time


Theres a time i feel so fuckin bored with my life

theres a time i feel so sucks with my self

theres a time everythings was so annoying

theres a time no time to waste in a bin

Cause i knew my life its not that shit to waste as a jerk


When my time started killing me and makes me feels like a shit

I will find my self drowning in my little space

Looking around what inside

Is still the same jerk ?


I was...

Yeah buddy i knew i was a jerk before

as my time wont to be right here once more

loosing all the shit on my self


Well, i just dont want to waste my time...

Kopi Kalengan Sohibku

Kopi kalengan sohib nongkrongku
Sebatang rokok tak kan cukup temanimu
selusin bait tulisan tak sanggup menjenuhkanmu
Kopi kalenganku, kau sangat tau itu...

Kopi kalengan kau memang paling paten jadi sahabat
Dingin lebih nikmat
kau ikuti semua kisahku dengan cermat
kau menari bersama jari jariku diatas keyboard dengan cepat

Kau tau aku
Kau banyak tau tentang kisahku
Betapa aku terbunuh jenuh saat itu
Atau disaat aku di buai madu
Kau slalu disitu

Kopi kalengan sohib nongkrongku
Kau tetap berdiri meski kadang kuremas penyok tubuhmu
Namun kau tetap menunggu untuk ku cekik keluar dari pendinginmu
Dan kugadaikan dengan lembaran uang tujuh ribu

Terima kasih kopi kalengan sohib nongkrongku
Untuk membiarkan aku dilemma
Saat aku bahagia
Saat aku gundah gulana

Kopi kalengan sohib nongkrongku
Tetap berada di etalase yang sama dengan rokok kecilku
Menunggu untuk kembali ku ajak melihat duniaku
Menjadi saksi segala kebodohanku

Hilang

Senja mulai memerah di ufuk barat, musik mulai berdenging memekakan telinga, seakan segala syair yang terlantun menyindir kehampaanku, berpasang pasang manusia saling bergandengan tangan dengan senyum semringah entah apa yang mereka rasa, jelas aku tak bisa rasa, ada yang hilang, yang tak nampak lagi sejak lama dari gugusan bintang dalam andromeda hati ini, yang terlukis di dalam sana mulai memudar tiada warna, yang ada tinggal hampa...yang kerap membuat rintikan air mata mengalir dan semilir perih seakan membuatku makin hilang, pergi kedalam jurang terdalam kesendirianku di sudut relung yang tersisa, akh...penatku terasa lagi, sepercik harap kadang timbul tenggelam menggelitik kejenuhanku, ingin beranjak dari sunyiku sendiri, inginnya ada hangat mendekap, namun seakan dunia terhenti beberapa saat, aku seakan tak mengerti lagi dimana aku berdiri...
Ku tepis semua jenuh itu, aku bukan lagi pecundang yang tak mengerti dimana pijakan awalku
bukan lagi pergi melukis awan dengan indahnya dia
bukan juga meratapi jejaknya
hanya mencipta surga yang tidak istimewa
surga yang biasa
surga tempatku seharusnya berada
surga yang bisa memelukku saat aku butuh
surga yang membuatku merasa ada
Aku benci sendiri
Aku benci jadi hampa
Aku tak ingin terus bermuram durja
Namun aku juga takut bahagia
Persetan bila memang aku pecundang