Rabu, 30 Maret 2011

Ketika sebuah egosentris mulai memuakan



Sebuah egosentris selayaknya kecintaan terhadap diri sendiri yang berlebihan sehingga mampu mengorbankan orang lain di sekitarnya demi untuk mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri, adapun beberapa manusia seakan terlalu bangga dengan apa yang dimilikinya, merasa cukup cantik, merasa cukup kaya, merasa cukup perlindungan, merasa cukup kuat, merasa cukup kebal hukum sehingga kepercayaan dirinya meningkat drastis dan nyaris tak berperasaan dalam bertindak tidak memperdulikan apakah setiap tindak tanduknya kelak merugikan atau menyakitkan orang lain. Yang terpenting saat itu bagi mereka adalah demi untuk merasa bangga, demi untuk merasa hebat, demi untuk mendapatkan semua perhatian tertuju padanya, demi untuk mendapatkan apapun yang dia mau...

Menerima diri sendiri bukan melulu tentang hal hal yang dianggap baik saja tapi juga segala keburukan pun harus termasuk di dalamnya namun bukan lantas juga menerima hal yang sudah baik dan memaklumi sendiri hal buruk yang ada tanpa niatan merubah dan berharap atau bahkan memaksa orang lain untuk mengerti dan menerima tanpa ada timbal balik terhadap orang lain itu sendiri dari dirinya...what a fuckin selfish...you're not born with it, but you have made it !

Seperti seringnya sebuah kekecewaan menghinggapi saya, ketika saya berusaha sepenuh hati mendahulukan kepentingan mereka dan membelakangi kepentingan saya sendiri sehingga sayapun harus menguras kocek saya pribadi demi untuk itu, menghabiskan tenaga dan pikiran saya, bersitegang dengan kekasih dan keluarga saya, namun apa yang saya dapatkan dari pembelaan habis habisan itu ? yang saya bela habis habisan malah ngelunjak, ngga perduli, ngga menghargai, atau pergi jalan jalan sendiri setelah masalahnya saya bantu selesaikan dan giliran saya di tinggal sendiri dengan segala sisa amburadul akibat misi pembelaan itu, what the fuck !

Itu kenapa saya mulai membatasi aksi pembelaan gratisan ala pahlawan tanpa tanda jasa itu, that was fuckin sucks man ! baik dan bego itu emang beda tipis kadang, maksud hati ingin berbuat baik apa daya walhasil malah di perdaya, dan duniapun tertawa saja saat itu...kadang sayapun merasa harus tutup mata tutup telinga kalau di sekitar saya ada beberapa manusia pandir yang karena ke egoisan dan kebodohannya mencipta masalah, sehingga saya tak perlu kena imbasnya lagi...karena masalah yang diciptakan sendiri hanya karena demi untuk merasa bangga, merasa cantik, merasa hebat bukankah segala resikonya harus di tanggung sendiri seperti saat melakukannya untuk diri sendiri, bukan lantas imbas ke bodohan di bebankan pada orang terdekat yang di anggap perduli ? memanfaatkan situasi dan kepercayaan orang demi diri sendiri ? it's a fuckin asshole !

Senin, 14 Maret 2011

Dan 11 tahunpun berlalu


Satu hari di 11 tahun yang lalu, gantungan kunci dengan bunga edelweis di dalamnya itu masih menggantung di tas sekolah bututku, ada secarik kalkir kecil bertuliskan nama dhie...membuatku tersenyum, dhie means everything, dhie cinta pertamaku yang mirip tokoh kartun kesayanganku, atau ada dhie yang lain yang sempat megang status pacar tapi ngga pernah jelas bentuk hubungannya, dhie yang lain ini bertekstur muka ala Jason Orange -nya Take That...berhubung 15tahunan yang lalu boyband memang lagi happening, kontan saja pengakuannya bahwa saat itu dia menyukaiku membuatku menobatkannya menjadi second ilussion setelah the legendary first "dhie" menghilang namun sampai saat ini kenangannya tak kan lekang oleh waktu. However, the legendary first "dhie" emang my first love jadi wajar kalau posisinya ngga bisa terganti bahkan oleh manipulasian Jason Orange macam the second illusion "dhie" ini. Dan yah saat itu kepindahanku ke kota kelahiran mendiang bapakku membuat segala macam bentuk dhie memudar.

Sepekan lalunya saat itu aku sengaja menemui si Jason Orange manipulasian ilusiku itu namun ternyata bam ! kedatanganku malah akhirnya membuktikan bahwa alasan aku mengenang segala bentuk dhie memang sudah harusnya memudar juga,dhie yang terakhir ini tak bahkan mengenang hubunganku dan dia beberapa waktu sebelum kepindahanku dan itu membuatku seakan jadi tidak perlu lagi menyimpan segala pernak pernik "dhie" dimanapun, kendati sebenernya di kota kelahiran mendiang bapakku ini aku juga sempat dekat dengan "dhie" yang lain, betapa terobsesinya aku dengan nama "dhie"...dan saat aku harus menerima kenyataan bahwa misi mengenang "dhie" ini tak kan berhasil walau seberapa seringnya pun aku menemukan "dhie" "dhie" yang lain, akupun merasa memang sudah waktunya aku harus membuang semua pernak pernik "dhie" ini, karena semua ini mulai terasa konyol ! namun entah mengapa, pernak pernik terakhir beraroma "dhie" ini seakan dibuang sayang...dan di saat aku masih menatap gantungan kunci kecil itu seorang sahabat berhenti tepat di depan hidungku, di koridor sekolah itu 11 tahun yang lalu, ikut memfokuskan pandangannya pada gantungan kunci berisi edelweis dan secarik kertas bertuliskan "dhie" 25 november 1995 dan air mukanya pun berubah tertarik "november, dhie...apa maksudnya ? gua banget...dhie nama gua yudhie, november ulang tahun gua" gerutunya, dan akupun mengernyitkan dahiku dan kemudian mengalihkan pandanganku padanya sambil masih memegang gantungan kunci tersebut "sejak kapan nama lo jadi yudhie ? nama itu tuh absolut hak milik yang udah di pantenkan jadi yang special buat gua, apalagi november, G n R aja terinspirasi dari gua waktu bikin lagu November Rain " sahutku sambil menyungut membuatnya kini terllihat bak sedang mengumpulkan niat jahatnya "resiko jadi orang tenar kaya gua tuh yah emang harus menyembunyikan indetitas asli, abis gimana donk, ntar banyak yang ngefans lagi, gua juga yang pusing..." tuturnya tengil, kontan aku menganga "MasyaAlloh...neh manusia baru abis nyembah berhala kali yak ? sadar lo tuh ngomong begitu?"aku mulai geram sambil mencoba membaca aliran sekte mana yang membuat lelaki centil depan hidungku ini jadi nyerocos muji muji diri sendiri bak menghafal mantra semar mesem, diapun lalu terkekeh kecil mendapati responku yang ajaib "lagian ngapain lo pegang pegang tuh gantungan kunci, mau di buang ? sini kasih gua aja" waduh...jangan jangan betul dugaanku, lihat dia sekarang, sudah mulai sakti bisa baca fikiranku, darimana dia tahu bahwa aku hendak membuang segala pernak pernik beraroma "dhie" ini ? aku mulai ngeri sambil berat hati melepaskan gantungan kunci itu dari tempatnya..."tapi janji lo yah...simpen baek baek neh...its means everything buat gua, awas lo ! jangan di buang ! ntar kualat lo" "kagak... udahlah nyantai aja kenapa sih..." dan yah gantungan kunci itupun berpindah ke tasnya menyatu dengan se abreg gantungan kuncinya yang lain yang sudah lebih dulu menumpuk di tasnya...yah semoga saja pernak pernik "dhie" yang terakhir itu bahagia di tas sahabat gendengku ini dengan sekumpulan komunitas gantungan kunci lainnya...


Sebenarnya dalam hati aku cukup lega bahwa gantungan kunci itu telah berpindah ke tangan yang tepat...hmmm...setidaknya bagiku, karena sebenarnya tanggal 25 november yang tertera di dalam kalkir kecil itu adalah tanggal perpisahanku dengan my legendary first "dhie" yang pernah begitu penting dalam hidupku, seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang saat itu terlalu dewasa untuk menyembunyikan cinta pada sahabatnya...yah my legendary first "dhie" itu sahabatku, begitu asyik mahsyuknya kami bersahabat sehingga saat itu aku tak ingin merusak keindahan persahabatan itu dengan perasaan cintaku, itu mengapa cinta itu tak pernah tersampaikan, kendati sempat ku dengar beberapa sahabat dekatnya berkata bahwa aku juga pernah ada di hatinya, well...setidaknya my legendary first "dhie" ini pernah menceritakan sepenting apa aku dalam hidupnya...itu tidak terlalu buruk bukan ? ahhh tapi apalah artinya itu semua, bila saat aku mengetahui itu semua, my legendary first "dhie" ku ini telah menghilang dan kembali ke kotanya yang entah berantah ada di mana...sebuah daerah di pinggiran Bandung sana, dan aku tak kan pernah bisa menemukannya lagi, dan begitulah arti november di dalam kalkir kecil itu yang ternyata bulan yang sama saat si sahabat gendeng ku ini dilahirkan, itu kenapa gantungan kunci itu seakan pas memiliki makna yang penting untuknya, jadi aku berharap diapun tak kan menyia nyiakannya...

Saat fikiranku masih menerawang ke masa laluku itu si sahabat gendeng inipun menghampiriku sambil tergopoh gopoh "Ra, gantungan kunci lo ini mengandung kutukan yah..." "hmmm dasar arca majapahit ! apa lagi sih maksud lo, gua pesen nih gantungan dengan sepenuh hati, penuh cinta, malah lo bilang ada kutukannya, elo aja tuh yang di kutuk kali makanya jadi arca majapahit!" sahutku "lha beneran...gara gara cewek gua liat nih gantungan nih, gua jadi ribut sama dia, katanya apaan tuh love love dhie love forever 25 november 1995 ?" aku melongo "lha lo gimana sih ? bukannya lo bilang pas meanning nya sama bulan kelahiran lo dan nama lo ? kenapa sekarang jadi protes lagi ke gua, kalau bermasalah sini balikin aja, emang berarti nih gantungan ngga boleh kemana mana kali" "eh jangan gua demen kok, ntar kan kalau emang nih gantungan bikin gua putus ama cewek gua, kan bisa nyambung sama lo" "woootttttt...not even on my dream...walaupun gua di kutuk, gua bakal nawar kalau sampe gua harus jadian ama eceng gondok kaya lo!" "yeeee...liat aja nanti lo, kualat lo...bentar lagi aja lo yang bakal jatuh cinta sama gua...awas lo" dan akupun mulai bergidik mendengar kata katanya, kalau kemarin saja dia sudah bisa sesakti itu membaca fikiranku jangan jangan nanti beneran aku di buatnya jatuh cinta karena kualat " ehhhh kring kring...ampun dah...peace yah...kita kan temen...tar kalau anak anak sekelas gua pada bawa lipstik pas razia, kita pada ngumpetinnya dimana lagi kalau bukan di tas lo, dan temen temen sekelas lo juga ntar kalau pas ada razia bingung kan ngumpetin pernak pernik bokep kalau bukan di tas gua ? nah berhubung kita saling membutuhkan jadi mending kita baekan, lo simpen dah tuh baek baek gantungan kunci gua, InsyaAlloh lo gak bakal ribut ma cewek lo, lagian kan gua juga kenal ma cewek lo, apa perlu gua yang jelasin sama dia ?" "ah kagak perlu, kalau emang dia cinta ama gua mah, ntar juga dia balik lagi..." "beugh...dasar panci bakpau ! narsis lo ngga abis abis!" dan diapun ngeleos pergi sambil loncat loncat kaya ayam lagi ayan...aku yang masih duduk manis di koridor sekolah saat itu hanya bisa menghela nafas berat serasa habis test tofel. Dasar bocah gendeng !

Sejak saat itu persahabatan aku dan si bocah gendeng ini makin lengket kaya tai ama kentut, dimana ada dia pasti ada aku, waktu itu gaya anak sekolah bawa binder lagi ngetrend, dan cuma anak gedongan yang mampu beli handphone, jadi buat anak anak standard yang masih bisa sekolah aja masih syukur macam aku yah bisanya cuma corat coret di binder atau yang lebih extreme kita corat coret tembok belakang warung Pak Haji, waktu itu aku gemar buat grafiti, dan si gendeng ini juga grafitinya bagus, jadi di hampir semua binder satu sekolahan, pasti ada grafitinya aku dan dia...

Aku juga mengenal baik kekasihnya justru aku malah mengenalnya sebelum aku mengenal dia, belakangan aku sering menemukan perempuan itu bergelayut mesra dengan laki laki yang bukan si gendeng itu, dan yang paling akut, laki laki lain itu kebanyakan masih aku kenal juga, sumpah itu bikin aku dilema! di satu sisi itu sama sekali bukan urusanku, tapi melihat setiap hari betapa besar cinta si gendeng ini sama perempuan itu kontan menarik simpatiku, seandainya ada seorang laki laki yang bisa mencintaiku sebesar itu tentunya aku tak kan pernah menyia nyiakannya, si gendeng ini bilang, apa yang di lakukannya adalah sebuah misi mempertahankan cinta pertama, karena sebagian besar orang di luar sana bahkan tak pernah bisa menemukan lagi cinta pertamanya, sperti hal nya aku, kendati setiap details cerita tentang my legendary first "dhie" dari bertemu hingga pisah masih bisa ku hafal hingga kini, aku tetap tak bisa menemukannya kembali...

Dan suatu hari, aku menemukan si gendeng tak seperti biasanya, dia tidak berlagak bak ayam ayan atau panci bakpau lagi, dia terlihat tidak bersemangat dan lunglai, belakangan aku tahu dia menemukan kekasihnya mengkhianatinya, hatinya hancur, tapi dia masih bisa bilang "kalau emang dia cinta gua, dia pasti balik lagi ke gua" Tuhan ! bodoh dan baik itu bedanya tipis, si gendeng eceng gondok ini terlalu baik atau terlalu bodoh sih sebenernya...? aku tak tahan melihatnya seperti itu, rasanya saat itu aku ingin berteriak padanya "sudahlah tinggalkan perempuan itu, bukan begini caranya mempertahankan cinta pertama," dan dengan selinting ganja di tangannya dia menahan sesak di dadanya...
Si gendeng ini bukan cowok ganteng, yang jemput aku di sekolah, temen remaja masjid ku, gebetan yang anak kobatama, atau teman satu komplek rumahku semua masih enak di lihat, dan lebih segar dan bersinar, sementara si gendeng ini satu satunya trend yang dia pakai adalah trend tim sar alias gemar mengenakan kaos berwarna serupa lampu disco, OMG, tapi entah mengapa karisma si eceng gondok ini lama lama jadi semakin terlihat manis dan manis, dan apa yang terjadi selanjutnya ? aku jatuh cinta padanya...terkutuklah aku !

Selama dua tahun aku bisa menikmati ketulusannya selama aku masih bisa menemukannya di sekolah, aku sungguh sungguh menginginkannya, aku menjadi apapun yang tak di punyai kekasihnya, aku menjadi sahabatnya, aku menjadi tong sampahnya, aku menjadi teman corat coretnya, aku berbagi grafiti dengannya, aku berbagi puisi dengannya, aku ikut berlari mengikutinya kemana dia pergi, aku bersembunyi di dunia mayanya, aku menjadi sekeping rahasianya, aku menjadi ilusinya, aku meyakinkannya setengah mati bahwa aku lebih indah dari kekasihnya, tapi aku hanya sepenggal ilusinya...dia bilang bahwa aku masih bisa menemukan di sekitarku lebih banyak mahkluk indah yang lebih pantas untukku, tapi bukan dia

Setahun berikutnya ia pindah ke Surabaya, kota antah berantah bagiku, itu terlalu jauh dari Jakarta, dan setelah kelulusanpun aku menyibukkan diri untuk tak lagi mengenangnya, sampai pada suatu hari aku benar benar berdoa mohon sudahilah harapan ini, bila memang jodoh pasti kembali lagi, tapi sudahilah...aku benar benar lelah saat itu...

Menjelang tahun baru 2004, doa ku terwujud...dia kembali, kutemukan dia kembali di gema suaranya di seberang handle telepon rumahku, dia menghubungi aku, aku tak tahu apa yang terjadi dengan kecamuk rasa di hatiku saat itu, aku benar benar mengakui kuasa Ilahi, Dia mendengar doaku, dia mengembalikan cintaku, kali ini aku ingin buktikan bahwa menyembunyikan cinta seperti yang kulakukan pada my legendary first "dhie" dulu hanya keputusan bodoh, karena itu tak membuat my legendary first "dhie" kembali, tapi dhie yang satu ini kembali, aku harus mengatakannya, dia harus tahu bahwa akulah malaikatnya selama ini...aku yang selalu menyembunyikan kepedihan hatinya, aku yang melindunginya dari kenyerian yang menimpanya, aku teman di relung jiwanya, dia harus tahu itu !

Tahun baru 2004, dia berterima kasih padaku untuk semua cintaku padanya, dia tak pernah menyangka bahwa petasan hongkong macam aku bisa mencintai begitu dalam eceng gondok kutukan arca majapahit yang suka menjelma jadi panci bakpau macam dia, Tuhan ! ini adalah keajaiban, aku mendapatkan inginku, dhie ku ini kumiliki, dia harus mencintaiku kali ini, dan begitulah sebuah egosentris akhirnya muncul begitu aku sadar bahwa dia harus mencintaiku seperti aku mencintainya 4 tahun kemarin, namun ternyata dhie berubah, dhie bukan dhie yang aku cintai selama 4 tahun kemarin, dia berkembang, menjadi membosankan...dan 4 tahun itu ternyata lebih indah menjadi kenangan saja, berarti apa yang aku lakukan 15 tahun yang lalu untuk tidak mencari kembali my legendary first "dhie" adalah keputusan yang tepat, karena sejarah tak bisa berulang, masa sekarang bukanlah masa kemarin, semuanya berubah, tak lagi sama, tak lagi indah...

Betapa perihnya aku saat mendapati ternyata dhie hanya bisa kembali untuk 4 bulan saja sekedar mereview 4 tahun cintaku padanya, dia hanya berterima kasih saja, dia tak pernah mengerti 4 tahun yang kuhabiskan untuk mencintanya, dia hanya sahabat saja, sebaiknya jadi sahabat saja, dan aku tak bisa, terlalu perih melalui setiap jalan yang kulalui bersamanya, terlalu perih mendengar kembali semua lagu cinta yang ku dengar bersamanya, dan aku melarikan diri lagi, sperti saat aku melarikan diri dari tempat ku bertemu dengan my legendary first dhie, di sejuknya kota kecil Cipanas sana, dan saat itupun aku melarikan diri ke tempatku berdiri kini...

Dan kini aku disini, 2 tahun pertama aku masih meneteskan air mata mendengar lagu cinta itu di putar kembali, bak memutar juga segenap memoryku yang berisi ceritaku bersamanya, dan malam tadi sepenggal cerita membuatku kembali menerawang mencari bayangnya kembali, sedang apa dia disana ? apakah dia pernah mengingatku kembali ?
seseorang yang pernah begitu mengaguminya...selalu berusaha menjadi malaikatnya, berusaha menjadi peri kecilnya, berusaha menjadi apapun yang dia minta, berusaha indah untuknya, tapi tak kan pernah bisa...


Waktu itu...25 november 2000
15.03.2011 4.26 PM, kini di Bali
Gua masih bisa inget cerita ini Kring !

Sabtu, 12 Maret 2011

just cool


Just cool !
Saat dunia tidak bisa menghentikan ambisimu, rasanya ingin berteriak sampai menggema pada dunia, well hey world ! just cool...
Saat dunia tidak perduli dan menyingkir dari hidup ini, harusnya juga kita bisa berseru pada diri sendiri, hey dude ! just cool...
Dan saat sahabatmu mengkhianati dan sang kekasih meninggalkanmu dan keluargamu mencercamu, pekerjaan menghempaskanmu, why don't you tell them...i'm ok just cool !
Bila segala sesuatu di dunia, segala beban di jiwa dan segala rasa jadi hampa, sebaiknya kita bisa kasih kesempatan buat bilang yah sudahlah, itu artinya IKHLAS, dan bebanpun berkurang, sesakpun menghilang, just cool...

Dan just cool just cool itu seperti therapy, mendinginkan hati, menenangkan segala kegaduhan yang terlanjur memporak porandakan dunia...so just cool, it's mean relax, most of all is IKHLAS...


Kehilangan inspirasi
tulisan jelek di tempat bagus !, Ubud 12 march 2011 -17.27 PM

Selasa, 08 Maret 2011

Seandainya cinta berpihak padaku


Terkadang saat segala sesuatunya terasa sempurna bagiku ada bagian kosong yang tetap hampa di dalam sini, perasaanku...perasaanku selalu berteriak, merintih dan memohon mohon pada angkuhnya realita yang selalu menang agar memberi sedikit saja ruang untuk perasaanku biar ia bisa menikmati indahnya seonggok asa yang bernama cinta, namun lagi lagi realita menyentaknya beringas, dia bilang cinta itu omong kosong, buang buang waktu, ngga ada untungnya, cengeng, ngga sesuai sama kepribadianku, cinta itu pembodohan ! kembali realita meyakinkan perasaanku untuk tak selalu merengek meminta sepenggal asa yang dia namakan cinta, dan lagi lagi setelah 26 tahun berlalu masih juga realita yang selalu menjadi pemenangnya, menurut realita dengan menjadi pemenang ia membuat hidupku lebih tenang, ia juga mengingatkanku saat terakhir aku memanjakan perasaanku, apa yang terjadi waktu itu ? aku harus muntah muntah karena keracunan obat sakit kepala sendirian, aku harus di pecat dari tempat kerja karena ketidak kontrolan emosiku, aku harus jalan sempoyongan tengah malam karena menenggak 3 sloki bombay shapire tanpa ampun, dan apakah saat itu cinta menolongku ? tidak ! cinta yang kuperjuangkan saat itu malah santai santai saja di tempat, yang menolongku dan membuatku stabil lagi adalah REALITA, itu alasannya kenapa realita selalu menjadi pemenang, realita telah menolong hidupku dan menjadikannya disegani setelah 26 tahun ini ! kamu pikir bagaimana cinta memperlakukanmu ? hanya mengiming imingi dengan ilusi belaka ! cinta itu tai anjienx !
Benarkah begitu ? lalu kapan aku bisa merasakan indahnya bergandengan tangan dengan perasaan deg deg an sambil jalan jalan ke perpustakaan dan bicara tentang segala tek tek bengek dan hal hal ringan di dunia dengan orang yang setiap bersirobok pandang membuatku mampu terjaga dari tidurku semalaman sambil senyum senyum sendiri...arghhhh...idiot itu harusnya di alami 12 tahun yang lalu, bukan setelah tua bangka begini...betapa tertinggalnya hidupku, well hey ! bukannya aku bilang ini mengacak acak fase saja, waktu mereka merasakan itu 12 tahun yang lalu aku lagi sibuk cari beasiswa dan bertahan hidup sambil berjuang bagaimana agar bisa tetap meneruskan sekolah, maka saat sekarang mereka sibuk cari membuat setle hidup mereka aku yang sudah mendapatkan ke stabilan lebih dulu bisa kembali mengambil fase picisan anak 14 tahun itu kan...jalan gandengan sambil berbagi hal hal ringan di seluruh dunia, membicarakan bagaimana mencuri warna pelangi, atau sekedar membicarakan bagaimana kalau kita naik awan agar bisa mengejar bulan, itu absurd ! itu konyol, picisan, sementara saat ini anak umur 14 tahun sudah gemar berbicara tentang fungsi alat kelamin...ooohhh...perasaanku lagi lagi teriak lantang, aku ingin cinta ! aku inginkan sensasinya menjadi cinderela sebelum jam 12 malam ! padahal cinta cuma kaya agar agar, manis manis tapi lembek ngga ada isinya di bejek dikit udah ancur, harus di cetak di dinginin, di kasih pemanis tambahan, kasih buah biar warna warni, harus super kreatif ! itu dia kenapa di bilang ngabisin waktu ! masih berminat menjadi cinderela yang cuma punya separuh malam saja ? itu dongeng ! tapi itu indah bukan ? berada di negeri dongeng walau hanya separuh malam saja ? itu menyenangkan bukan ? menghilangkan stresh sejenak, melupakan segala hiruk pikuk dan menikmati pekerjaan yang sebenarnya memuakkan hanya karena cinta membuat perasaan menjadi berbunga bunga, bukankah itu kenikmatan duniawi yang seindah anugerah semesta, itu bahkan lebih indah dari pemandangan hutan perawan ! walau yah tentunya dalam keindahan itu akan ada binatang buas dan berbisa yang kapan saja bisa melukai dan bahkan membunuh kita, well berfikirlah rasional then...ketimbang menghabiskan waktu berpetualang di hutan perawan dengan segala resikonya jelas jelas ketemu copet dan jambret di angkot dan bayar polisi untuk bisa mengamankan mereka agar kamu bisa kembali hidup dan nikmati gajimu dari hasil jerih payahmu setiap hari, tapi menikmati uang itu dan belanja, dan menabung dan apalah menggunakan semua fasilitas yang ditawarkan uang semata bukankah kepedihannya sama saja, ketemu orang culas, di hina, di ludahi, di fitnah sama sakitnya dengan di khianati, di bohongi, dan di sakiti, bedanya hanya uang atau cinta ? uang bisa membeli semua kebutuhan hidup dan cinta bisa membuat hidup ini lebih indah dan bahagia, aku pilih bahagia ! tapi aku makan harus pakai uang, jadi harus bagaimana ? cari cinta yang bisa menghasilkan uang ? absurd !

Cinta cinta cinta, orang bilang itu hanya serenata, bukan ada di dunia nyata, itu tai anjienx ! cinta itu khayalan belaka, tapi lihatlah bagaimana cinta mencipta sebuah kebahagiaan, buat orang semangat pergi ke sekolah, buat orang semangat kerja, buat orang senyum senyum sendiri dan kreatif bikin puisi, bikin lagu, bikin sendu, kadang jadi tersedu sedu, bahkan rela di madu, kendati cinta cuma bakal jadi elegi belaka, tapi cinta itu sebuah cerita dengan berbagai bentuk prosa, deskripsi, argumentasi, narasi, bisa jadi apa saja, jadi berbisa sampai binasa, hingga tanpa rasa, cinta adalah tai anjienx sajalah !


dengerin lagu cinta...kost an Pondok Sunari, Kerobokan - Bali 23.01 08/03/2011

Senin, 07 Maret 2011

Evil at work !



It could happen to anyone of us ! there's always be an evil at work ! Geez, entah itu bini nya si boss, kaki tangannya si boss, orang orang yang ngerasa penting aja tapi yang dikerjain ngga pernah ada yang penting, selama orang penting itu beneran kerjain hal hal penting sih monggoooo be my pleasure, be an evil an angel, whatever ! tapi kalau tuh manusia yang ngerasa dirinya penting itu jadi sok penting padahal yang dikerjain ngga penting nah ini yang bikin gantung diri...

Alkisah perusahaan tempat gua bekerja adalah perusahaan francise dengan modal 500.000.000 yang dikeluarkan oleh bos gua yang directly hire gua, dan di atas bos gua dengan modal 500.000.000 juta ada pemilik perusahaan inti yang support semua hal untuk "bos 500.000.000" gua ini yang nota bene dia tahu persis bagaimana seharusnya si "bos 500juta" ini menjalankan usahanya, berhubung perusahaan ini berdiri di sebuah pulau yang tidak membolehkan sebuah perusahaan berbasis PT di miliki oleh orang asing maka si "bos 500 juta" ini mendelegasikan seorang nomine dari pulau setempat untuk menjadi officially director di atas kertas, this nomine guy akan berperan sebagai the 2nd evil, karena the 1st evil is belongs to the women beside the "bos 500juta" yang bahkan ngga pernah di kawinin ! dan terciptalah sebuah huru hara pada akhirnya seperti berikut ini :

Gua pernah nonton sinetron yang terkutiplah satu dialog seperti ini "biasanya orang bego tuh selalu cenderung mengungkapkan dengan emosional yang ngga terkontrol" saat itu gua langsung berkaca, sebego itukah gua saat gua ngga bisa ngontrol emosi gua ? well yah i am, saat gua emosi gua akuin karena gua udah ngga tau dan ngga bisa lagi nyelesain apa yang harus gua selesain, tapi catatan : itu hanya terjadi saat gua benar benar udah coba segala macam cara dan ngga ada satupun yang bisa bantu gua termasuk otak gua sendiri jadi itu sifatnya sekali waktu aja, tapi kalau setiap waktu ada orang yang emosinya ngga pernah stabil dan sering out of control o o ! i think they were really fuckin stupid karena mereka ngga pernah menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri...

Dan yep ! i've got that one here ! seharusnya dia penting seandainya dia bisa ngerjain yang lebih penting, bukannya malah sok sok bantu minta minta kerjaan sama big boss taunya malah delegasiin lagi tuh kerjaan ke gua, belom lagi saking pengennya dianggap bos diapun serta merta nyuruh nyuruh gua ngerjain hal hal tai ledigh (berhubung yang penting penting udah gua kerjain semua) seperti : merhatiin sign pintu masuk ke office apa posisinya udah bener saat close yah harus close, saat open yah harus open, ampe masalah gelas kotor di atas meja gua yang tiap hari harus dipastiin gua cuci sebelum pulang kerja, yang lebih parah lagi, setiap hal kecil kaya berapa menit gua telat, berapa lama gua ambil waktu istirahat semua di report ke lakinya yang notabene boss gua dan sialnya di bumbuin dikit dengan unsur provokasi yang hasilnya BAM ! gua lagi yang di cerca, setelah sekian banyak kerjaan yang bikin perusahaan dia jalan jelas gua ngga terima !

Okey kasus pertama : dia pikir dia seorang penulis

Dia promosiin lah permohonan keaktualisasiannya sebagai penulis dengan menawarkan membuat artikel untuk perusahaan, di tengah jalan bahan buat di copy paste udah abis akhirnya dia puji puji gua dan coba bikin gua pede bahwa tulisan gua cukup bagus dan kasih ide biar gua bisa nyumbangin artikel buat perusahaan,
pertama : lakinya nawarin gua duit tambahan, (catatan : untuk urusan tulisan gua ngga bakal mau di komersilin, gua udah apply jadi sales kalau cuma buat makan, jadi tulisan jelas bukan target gua buat cari makan !)
kedua : akhirnya semena mena besoknya pembuatan artikel serta merta jadi tugas tambahan gua tanpa sepersetujuan gua,dan tanpa ada bayaran tambahan ! what the fuck !

kasus kedua : dia pikir dia advisor

Gathering dan ramah tamah antara perusahaan dan clientnya pasti ada biayanya dan si boss minta gua aktif dateng ke setiap gathering, dan awalnya dia setuju bahwa dia akan mengeluarkan biaya bila memang harus ada, begitu gua dapet undangan gathering dan minta biaya nya otherwise tuh gathering di pungut biaya serta merta tuh evil tanpa pernah tahu bahwa di pembukuan pun ada budget yang harus dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan entertainment and fund, mengikrarkan dengan PEDE selangit "if they invite you they have to pay!" kontan saja gua ketawain sekeras kerasnya ! lo pikir neh warteg ! ngajak makan ngga pake etika bisa naekin kaki sebelah !

Kasus ketiga : dia pikir dia di libatkan di bisnis lelakinya

Kalau bukan karena dia bunting dua kali dan berojolin anak dua buat lakinya, ampe gini haripun dia ngga punya hak apa apa untuk menjadi a part of bos karena big boss gua udah mengikrarkan bahwa, dia cuma urusan sama satu bos, the wife is not included ! dan shes not even the wife itu kenapa dia ngga pernah di kawinin ya udahlah...ngga usah sok sok nyamber kalau orang lagi ngomongin bisnis deh, sok sok kasih ide tapi dia ngga pernah tahu apa yang dia omongin, dan si big boss bahkan ngga pernah nganggep kalau dia ada apalagi di libatin ! come on...setelah mengetahui perlakuan big boss gua ini, kayaknya kelakuan dia yang coba nunjukin kalau dia adalah a part of bos depan gua udah jadi lelucon deh !

Kasus ke empat : the 2nd evil coming!

Pinter sih relative tapi bego itu mutlak ! the 2nd evil act like he always knewwwwww everything ! yang padahal bentuk perusahaan yang di atas namakan dia aja dia ngga tau bagaimana mendeskripsikannya, belom lagi kerjaan kerjaan kecil yang sepernol koma nol nol nol satu nya aja dia ngga bisa kuasain dan malah terbengkalai, haram jadahnya dengan kondisi seperti itu dia begitu gemar meluncurkan ide yang sangat merepotkan yang imbasnya harus gua juga yang ngerjain, setelah apa yang udah di delegasikan pada gua bahwa gua hanya mengerjakan pekerjaan RESERVASI saja, jelas gua teriak dengan adanya segala tek tek bengek dari bantu scan, ngirim surat surat legalitas ke agen dan editin form pendaftaran asosiasi perusahaan sampe kerjaan kerjaan kecil yang ngga pernah dia selesain dan dia berasa over load, kalau lo yang begitu doank aja udah overload apalagi kalau lo minta gua yang kerjain semuanyaaaaa!!!! what the hell !!!

kasus ke lima : Gua bener bener butuh pekerjaan baru !

Setelah gua coba ikutin semua kelakuan ngga penting di atas sementara gua masih di tuntut untuk menyelesaikan pekerjaan gua tanpa cacat, apa yang harus gua lakukan ? belum lagi di tambah gaya bossy bitchie nya si the 1st evil yang gemar menghasut, belum lagi tambahan kelakuan sok you know nya si the second evil yang bikin gua capek...OH MY GOD!!!! i think i really need a new job immediately !

evil at work ! it's not only stupid boss !
1.20 PM 8/3/2011

Selasa, 01 Maret 2011

Bukan Surat cinta


Dear Abang

Abang...makasih yah waktu seluruh dunia menyingkir dari gua, lo satu satunya orang yang mau dengerin segala tek tek bengek curhat gua, dan setiap isakan tangis gua hingga gua ngga sempat bertindak bodoh seperti yang biasanya gua lakukan, itu manis bang...dan itu sangat berarti,

Abang...gua minta maaf, waktu delapan tahun yang lalu abang coba gagalin perantauan gua karena abang begitu khawatir, gua ngga sempat gubris karena ternyata perantauan ini terbaik buat gua, gua lebih kenal diri gua sendiri bang dan tahu apa yang gua jalanin walaupun lo lebih khawatir sama resiko yang mungkin ngga mampu gua hadapi,

Abang...gua juga minta maaf kalau delapan tahun yang lalu, gua ngga bahkan ngeh dengan setiap details kejadian yang kita alami bersama dan niat lo merhatiin gua,

Abang...bukannya gua ngga ngehargain waktu tahun kemaren lo temenin gua selama gua mudik dan berusaha memfasilitasi liburan gua, bukannya gua munafik waktu gua lepasin genggaman tangan lo...

Abang...terima kasih kalau lo emang sempet berharap banyak untuk bisa jadi orang terakhir yang ada di samping gua, waktu lo bilang lo bakal ngelindungin gua dari apapun, waktu lo bilang lo akan bertanggung jawab penuh untuk hidup dan mati gua selamanya, waktu lo bilang lo ingin bersama gua sampe akhir nanti asal gua bersedia menjadi bagian dari lo...

Tapi bang...gua lebih mencintai realita gua bang, gua lebih menyukai berfikir rasional bang, gua lebih memilih menganalisa apakah abang benar benar menginginkan gua atau abang hanya ingin mempermudah hidup abang saat ini ?

Maaf bang...bukan maksud berfikir buruk tentang abang...tapi gua tau ngga banyak cowok yang bisa ngehadepin gua yang temperament dan emosinya ngga stabil, gua bukan orang baek walaupun ngga jahat jahat amat, gua bisa lakukan apapun buat orang lain yang belum tentu bisa balas budi atau sekedar berterima kasih sama gua, tapi gua juga bisa menghemat waktu gua ngelebihin disiplinnya orang cina kalau buka usaha, artinya gua bukan tipe cewek yang suka buang buang waktu sambil ngisi diary dan dengerin lagu sedih sambil melupakan semua rutinitas yang jadi tanggung jawab sehari hari, karena walaupun dunia runtuh dan gua di tipu abis abisan ama orang yang gua anggap sahabat atau cowok yang udah bikin gua kelepek kelepek di setiap detakan nadi gua, gua masih inget ngelanjutin aktivitas bekerja dan bertahan hidup seperti biasanya...

Dan gua masih belum bisa lihat sebesar apa kesungguhan abang saat ini ama gua, karena gua tahu bukan hal yang gampang ngehadepin gua, gua bukan anak sekolah yang tibang di kasih puisi, coklat dan bunga langsung percaya kalau lo berani mati buat gua, gua bisa mati buat diri gua sendiri kok, gua ngga perlu orang mati buat gua juga, kasihan...ntar ortunya nyalahin gua lagi kan...intinya gua mikir panjang bang...untuk segala tingkah polah orang lain yang ngelibatin gua...
bagi gua saat ini...sebuah hubungan bukan cuma menghafal kata kata Kahlil Gibran atau kutipan dialog Edward Cullen, gua ngga mau jadi Bella yang harus rela jadi vampire buat bisa berdampingan ama Edward Cullen,

kalau gua jadi Bella, yang ada di otak gua malah parno takut Edward Cullen suatu hari jatuh cinta sama Buffy the vampire slayer, no way bang...gua ngga bakal sia sia in pengorbanan gua jadi vampire buat cowok kayak gitu, dan cowok is cowok...buat gua cowok sebaik apapun masalah kesetiaan ngga ada jaminannya, gua ngga bakal lantaran percaya begitu aja kalaupun jaminannya rumah sama saham, karena sebesar apapun harta benda kalau Tuhan menjentikan takdirnya untuk mengambilnya kembali, semua itu ngga akan jadi apa apa...

So gua lebih percaya pada Tuhan yang menciptakan otak untuk manusia sehingga kita tahu bagaimana caranya memanfaatkan fasilitas Tuhan dengan semestanya yang tak terhingga, semua ini balik lagi ke kita manusia bang...ngga ada jaminan bagaimana kita bisa tetap sempurna sekarang dan selamanya, buat gua tiap hari adalah persiapan ampe mati...dan gua ngga tahu apakah hal hal begini pernah terbesit di benak abang sebelum abang kasih gua puisi puisi bak serat centini itu ?

Jadi maaf bang...kalau sampai detik ini gua masih belom bisa percaya ama lo, secara ngga ada yang perlu dikasihanin dari lo, dan lo juga paling anti dikasihanin kan, tapi gua juga ngga ngerasa lo kasihan ama gua, jadi bagaimana gua bisa yakin kalau gua emang beneran penting buat lo saat ini (i mean not as an asset yah)

mungkin dulu bolehlah lo berfikir it will be nice to make a relationship with me, ooohh come on..kalau pertimbangannya waktu itu cuma lantaran untuk meneruskan permainan kita dulu ke arah yang lebih serius...sorry...waktu itu gua lebih mikirin hidup gua ketimbang L.O.V.E, dan sekarang setelah gua ngerasa cukup dengan hidup yang udah gua perjuangkan okelah gua mulai memikirkan kembali L.O.V.E, but....bukan juga jadi pelengkap penderitaan kan...sorry if i was accounting before so i really have to berhitung...seberapa besar investasi yang harus gua korbankan dan seberapa banyak benefit yang akan gua dapatkan, dan bersama lo...apakah hidup gua akan menjadi berimbang atau lagi lagi timpang seperti pengalaman buruk 7 years gua ? like i told you before, masalah waktu gua udah ngga mau maen maen pake cara "bolehlah untuk kali ini" tapi gua mau jadi cina kali ini ! alias pake cara "untungnya apa buat gua?" hubungan jadi masalah untung rugi ? that was sucks huh ? tapi itulah realita, bukan melulu tentang uang tapi juga seberapa besar kemungkinan waktu gua ngga akan terbuang untuk menangisi kebodohan gua di masa datang kalau gua berhubungan dengan lo ? seberapa besar waktu yang akan gua buang seandainya hubungan ini tidak menyenangkan ? sorry bang but life is so short...

Terus terang dulu masalah boikot lo tujuh tahun lalu untuk menggagalkan perantauan gua cukup membuat gua kecewa dan susah untuk kembali percaya sama lo, kendati saat ini lo berdalih semua itu karena lo khawatir sama gua, tapi menurut hemat gua, ada cara yang lebih menyanjung untuk mengkhawatirkan gua, saat ini kalau boleh jujur type cowok ideal gua udah pernah gua temuin, tapi gua sadar diri untuk mendapatkan cowok macam itu bisa bisa gua mesti saingan sama artis, walau dia ngga perlu jadi artis atau bertampang ala artis, tapi type cowok ini adalah type cowok yang bukan cuma lagi trend karena bergaya ala ala kosmopolitan, tapi juga dia punya pola fikir yang sensitif, pekerja keras, konsekwen, memodali dirinya sendiri dengan wawasan luas, dan yang paling penting dia tahu benar cara memperlakukan wanita...dan itu yang lo belom punya, jadi okelah...gua suka cara lo jadi jagoan, menurut gua itu sexy, tapi idup bukan cuma untuk jadi jagoan bang...idup juga ngga bisa egois yang belom belom lo udah ngeberondong gua dengan permintaan permintaan pengorbanan yang harus gua sanggupi sementara lo ngga punya apapun yang bisa lo tawarkan pada gua selain jadi jagoan gua...kali ini...let me think twice !


Saat abang bikin ngga karuan...
Sorry let your 7 miscall last night, cuma parno karena bed experience for the stupid 7 years, its all about 7 huh ?
2.43 PM 02.03.2011 Petitenget, Bali - while all the balinese past my office with their ceremony attribute for a melasti before nyepi day